Berapa bulan terakhir, Surya Esa Perkasa ($ESSA) cukup ramai diperbincangkan di Stockbit. Salah satu topik pembicaraan dari ESSA adalah terkait akan beroperasinya pabrik ammonia di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah yang akan berproduksi sekitar bulan Maret/April tahun ini.
Sebelum pabrik ammonia ini beroperasi lini usaha ESSA adalah memproduksi dan menjual LPG dan produk-produk kimia. ESSA company profile.
ESSA’s Financials
Before PAU, saya tidak melihat ada yang menarik terkait ESSA, selain dari GPM dan NPM mereka yang cukup baik (meskipun turun sejak tahun 2015).


Sebagian kebutuhan dana untuk membangun pabrik PAU adalah menggunakan utang dari IFC, karenanya utang ESSA menjadi cukup tinggi, hal ini mempengaruhi Interest Coverage Ratio (ICR) ESSA.


Reasons to buy ESSA
- Owner & Management punya track record yang baik.
- Jika harga ammonia terus berada di harga saat ini (+-$300/ton) atau naik, maka ESSA akan membukukan laba bersih yang tinggi.
- Valuasi yang masih cukup menarik (valuasi lebih lanjut di bawah)
Key Risks in ESSA
- Suplai gas adalah hal paling penting untuk memproduksi ammonia, jika suplai gas terganggu maka produksi juga akan terganggu, extreme case jika tidak ada gas maka tidak bisa beroperasi.
- Harga jual gas yang menjadi bahan baku dan harga jual ammonia yang fluktuatif.
- Concentrated Risk, saat ini hanya ada satu pelanggan dan penyuplai bahan baku untuk operasional ESSA saat ini (LPG & produk kima) yaitu PT. Pertamina. Setelah PAU beroperasi, penyuplai bahan baku untuk PAU juga hanya satu entitas dan menurut berita, PAU hanya menjual ammonia hasil produksi kepada satu entitas juga.
- Kenaikan suku bunga, dengan utang yang cukup tinggi yang digunakan untuk membangun PAU, resiko dari kenaikan suku bunga menjadi salah satu hal penting yang dapat mempengaruhi laba bersih ESSA. Menurut LK Q3 2017, setiap 50 basis point kenaikan/penurunan suku bunga akan menaikan/menurukan laba ESSA sebesar 1.29 juta USD.
ESSA’s Valuation
Untuk menghitung valuasi dari ESSA setelah pabrik ammonia beroperasi saya menggunakan beberapa asumsi.
- Dari beberapa sumber disebutkan kapasitas pabrik adalah 700.000 ton per tahun, dengan asumsi baru bisa berproduksi pada awal April 2018 maka target produksi tahun 2018 sebesar 525.000 ton. Untuk 2019 jumlah produksi full 700.000 ton.
- Jumlah penjualan ammonia sama dengan jumlah produksi ammonia.
- Pendapatan dan laba bersih selain dari PAU naik 10% setiap tahunnya.
- Pendapatan dan laba bersih yang dikonsolidasikan ke ESSA adalah 60% dari pendapatan dan laba bersih PAU.
- Asumsi harga penjualan ammonia adalah Rp 4.302.506 per ton, harga ini didapat dari rata-rata harga penjualan ammonia dari PT Pupuk Sriwijaya dan PT Pupuk Kaltim pada tahun 2016.
Hasil dari valuasi saya, fair value untuk ESSA adalah Rp 487, harga ini menawarkan potensi return yang cukup baik dari harga sekarang Rp 334 yaitu sebesar 46%, tapi melihat key risks dari ESSA maka saya memberikan diskon 50% dari fair value ESSA, sehingga nilainya menjadi Rp 243. Karena itu saya tidak akan menambah kepemilikan di ESSA kecuali harga sahamnya turun ke kisaran Rp 243 dan kondisi fundamental perusahaan minimum sesuai dengan asumsi saya diatas. Meskipun di harga Rp 334, ESSA sudah menawarkan margin of safety yang cukup baik.
Disclaimer: Penulis memiliki saham ESSA di harga Rp 238.
Related Analysis on ESSA
ESSA: Massive growth from ammonia business – idxvalue
Analisa perusahaan saya yang lain
Waskita Karya – The Integrated Construction Company
Indah Kiat Pulp & Paper – Promising or Not?
Adira Dinamika Multi Finance: Dividend Play
6 Reasons To Buy Ultrajaya (ULTJ)
Jasa Marga (JSMR): Bargain Stock
Agung Podomoro Land (APLN): Good or Bad?
Asuransi Dayin Mitra (ASDM): Continuously Growing Since 2008
Soechi Lines (SOCI): Calm Ocean Ahead
Matahari Department Store (LPPF): The Best Company Listed in IDX
Sarana Menara Nusantara (TOWR): Reaching For The Sky
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN): From Retiree to Millennials