Satu hal yang jadi tujuan utama investor dan trader saham, mencari saham yang menghasilkan return setinggi-tingginya. Salah satu istilah populer saham dengan return tinggi adalah 10-bagger-nya Peter Lynch. Kita juga tau kalo memilih saham (stock picking) itu sulit. Tapi apakah memang benar-benar ada saham yang bisa menghasilkan return yang tinggi?
Dengan menggunakan stockbit screener, kita mencari saham dengan return diatas 50% selama 3 tahun terakhir dibagi 2 kategori, saham dengan kapitalisasi pasar diatas Rp 10 trilyun dan dibawah Rp 10 trilyun. Hasilnya?
Dari 500 sekian saham di bursa Indonesia (di stockbit screener hanya masuk 445), hanya 19 saham dengan kapitalisasi market diatas Rp 10 trilyun yang menghasilkan return diatas 50% selama 3 tahun terakhir.

DNET seperti yang mungkin teman-teman udah tau, bisa dibilang saham “gorengan” dan kurang aktif, begitu juga ULTJ yang kurang aktif. Lalu tersisa LPPF dan PTPP yang ternyata return-nya sangat tinggi, 509% dan 336%, keduanya bisa digolongkan saham yang cukup aktif, artinya investor/trader retail bisa membeli dan menjual dengan cepat (bid-ask spread-nya ga jauh). Lalu ternyata beberapa saham “blue chip” seperti BBRI dan TLKM juga menghasilkan return yang lumayan, diatas 50% selama 3 tahun terakhir. Sebagai perbandingan, di bursa ada 71 saham dengan kapitalisasi market diatas Rp 10 T, berarti kurang lebih ada 26.7% yang menghasilkan return diatas 50% selama 3 tahun terakhir. Cukup baik kan ya?
Lalu bagaimana saham dengan kapitalisasi market di bawah Rp 10 trilyun? Sebagai catatan ada 373 saham dengan kapitalisasi di bawah Rp 10 trilyun. Ternyata ada 67 saham yang menghasilkan return di atas 50% selama 3 tahun terakhir, atau sekitar 18%.

Jika melihat perbandingan persentase diatas, maka lebih besar kesempatan kita mendapat saham dengan return saham yang tinggi di saham dengan kapitalisasi market diatas Rp 10 trilyun dari dibawah, meskipun perbedaanya sangat tipis.
Lalu apakah pertumbuhan laba memang berpengaruh ke return saham? Dari 86 saham dengan return di atas 50% selama 3 tahun terakhir, hanya 39 saham yang CAGR EPS-nya diatas 20% dalam rentang waktu yang sama (3 tahun) atau hanya 45% dari 86 saham itu. Sebagai perbandingan, ada 123 saham yang memiliki CAGR EPS 3 tahun di atas 20%, jadi hanya 31.7% saham yang CAGR EPS 3 tahun di atas 20% yang menghasilkan return di atas 50% selama periode yang sama.

Sebagai catatan, kondisi pasar saham saat ini belum bisa dibilang optimal (masih dalam koreksi), jadi hasilnya terlihat agak jelek, nanti saya coba update jika pasar kembali optimal.