Dark Light

Kali ini saya ingin membahas salah satu perusahaan yang saya nilai cukup menarik dari sektor konstruksi, khususnya salah satu dari perusahaan konstruksi BUMN yaitu Waskita Karya (WSKT). Jadi apa-apa saja yang membuat WSKT ini menarik?

WSKT Financial Condition

Sebelum membahas apa-apa saja yang menarik dari WSKT, berikut beberapa kondisi finansial WSKT.

GPM berada di rata-rata perusahaan konstruksi BUMN lain dan industri, sedangkan NPM diatas perusahaan konstruksi BUMN lain dan juga industri.

Source: stockbit
Source: stockbit

Sedangkan ROA, ROE, ROCE, dan ROIC berada dibawah perusahaan konstruksi BUMN lain dan industri.

Source: stockbit
Source: stockbit

Tapi tingkat solvency cukup baik dan punya keleluasaan untuk menambah utang karena DER yang rendah setelah penambahan modal.

Source: stockbit
Source: stockbit

PE ratio WSKT berada dibawah rata-rata 3 tahun terakhir dan yang paling rendah diantara WIKA dan PTPP, PE ratio ADHI memang lebih rendah tapi skala operasi ADHI juga jauh lebih kecil (bisa dilihat pada table di bawah).

Source: stockbit
Source: stockbit

Tahun ini WSKT mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang sangat baik, jauh di atas kompetitornya.

Source: stockbit
Source: stockbit

WSKT Story

Seperti perusahaan konstruksi BUMN dan perusahaan konstruksi lainnya, bidang usaha WSKT adalah jasa konstruksi gedung dan infrastruktur (jalan tol, pelabuhan dll) dan Engineering, Procurement and Construction (EPC). Tapi kali ini saya khusus akan membahas anak-anak usaha WSKT.

Seperti perusahaan konstruksi BUMN lain juga WSKT punya beberapa anak usaha dan investasi di bisnis lain, seperti beton precast, properti, jalan tol dan energi, berikut daftar anak usaha WSKT.

Source: Investor News WSKT
Source: Investor News WSKT

Melihat kontribusi anak usaha ke WSKT per September 2015, WSKT Precast menarik untuk dibahas karena menyumbang Rp 1.36 Trilyun atau 22% dari total pendapatan WSKT sebesar Rp 7.42 Trilyun dan Rp 210 Milyar atau 23.6% dari laba bruto WSKT sebesar Rp 894 Milyar. Sebagai perbandingan, per September 2014 WSKT Precast hanya menyumbang Rp 235 Milyar dari total pendapatan Rp 5.2 Trilyun atau hanya 4.5% dan Rp 19 Milyar atau 3.8% dari laba bruto WSKT sebesar Rp 500 Milyar. Tapi WSKT Precast bukan satu-satunya anak usaha beton precast dari perusahaan konstruksi BUMN, PTPP, WIKA dan ADHI juga punya. Salah satu yang sudah IPO adalah Wika Beton (WTON). Untuk kapasitas produksi beton precast WSKT cukup tertinggal dari WTON). Ketertinggalan ini bisa diliat dari kapasitas produksi, per 2015 kapasitas produksi WTON adalah 2.5 juta ton/tahun, sedangkan WSKT precast hanya 1.8 juta ton/tahun. Yang menarik adalah, pendapatan dan laba WSKT precast dengan WTON tidak beda jauh, per september 2015 pendapatan WSKT precast adalah Rp 1.36 Trilyun, sedangkan WTON sebesar Rp 1.54 Trilyun. Laba bruto WSKT precast sebesar Rp 210 Milyar dan WTON sebesar Rp 188.9 Milyar, lebih rendah dari WSKT precast dan juga berarti Operating Profit Margin (OPM) WSKT precast jauh lebih baik (15.4% berbanding 12.2%). 

Sedangkan anak usaha Waskita Toll Road, Waskita Realty dan Waskita Sangir Energi masih belum berkontribusi ke pendapatan dan laba WSKT.

Khusus untuk bisnis properti WSKT tertingal dari PTPP yang sudang meng-IPO-kan anak usaha properti mereka (PTPP), juga sepertinya tertinggal dari ADHI yang sampai 2015 sudah ada kurang lebih 10 proyek dan sedang mengembangkan bisnis hotel dan berencana IPO, WIKA juha dengan anak usahanya WIKA realty yang akan IPO tahun ini tapi tertunda hingga tahun depan. Bisnis properti memang akan selalu menjanjikan, tetapi jika dibandingkan dengan bisnis properti dari perusahaan konstruksi BUMN lain maka WSKT cukup tertinggal jauh.

Satu lagi anak usaha WSKT yang menarik adalah Waskita Toll Road. Sampai dengan Desember 2015, kepemilikan jalan tol WSKT adalah sebagai berikut:

Source: Investor News WSKT
Source: Investor News WSKT

Saya sendiri menemukan 2 proyek lagi yang belum masuk daftar diatas.

Jadi ada 5 kesempatan WSKT untuk meningkatkan nilai perusahaan.

  1. IPO Waskita Precast dan jika dikelola dengan benar bisa menggeser WTON sebagai market leader.
  2. Pengelolaan jalan tol, salah satu program Jokowi adalah membangun 1000 km jalan tol, melihat WSKT di bawah Waskita Toll Road lebih agresif dibanding perusahaan konstruksi lain maka WSKT punya keunggulan. Kedepannya anak perusahaan jalan tol ini bisa dilepas ke publik lalu menjadi perusahaan pengelola jalan tol seperti JSMR, CMNP atau META, atau melepas (divestasi) beberapa ruas. Mungkin baru berjalan dengan baik tahun 2020 (banyak proyek yang sudah selesai).
  3. Integrasi antar anak usaha yang sepertinya sedikit lebih baik dibanding perusahaan konstruksi BUMN lain, dengan aktifnya WSKT di pembangunan jalan tol maka divisi infrastruktur, WSKT precast dan Waskita Toll Road akan mendapat bagian masing-masing.
  4. Penambahan modal (right issue) yang telah dilaksanakan juga membuat WSKT leluasa untuk mengikuti tender, menyuntikan modal ke anak usaha dan mengakuisisi dibanding dengan kompetitornya. Jadi WSKT bisa dibilang memiliki first mover advantage untuk bergerak pertama dengan cepat dalam mengikuti tender.
  5. Waskita realty, proyeknya baru mulai banyak yang jalan pada tahun 2016 dan semoga kedepannya bisa ditargetkan untuk IPO juga.

WSKT Value

Target price untuk satu tahun kedepan (12 bulan).

Screen Shot 2015-12-14 at 6.03.02 AM

Target price WSKT sendiri berada diatas harga tertinggi yang pernah dicapai (1900), begitu juga target price PTPP (4245). Sedangkan WIKA dan ADHI berada jauh dibawah harga tertinggi yang pernah dicapai (3895 dan 3870). Saya juga menghitung Margin of Safety (MOS) WSKT, menurut perhitungan saya MOS WSKT ada di level 1690, sedikit di atas harga saat ini.

Dalam siaran pers, pada 2016 WSKT memasang target kontrak 2016 sebesar Rp 66 Trilyun ditambah carry over menjadi total Rp 100 Trilyun dengan pendapatan Rp 30 Trilyun dan laba Rp 2 Trilyun.

Mari kita bahas target 2016 WSKT, dengan pendapatan Rp 30 Trilyun dan laba Rp 2 Trilyun maka NPM WSKT untuk 2016 adalah 6.67%, sama dengan NPM saat ini. Target ini mungkin akan tercapai, 2016 mungkin jadi titik pembangunan infrastruktur di Indonesia dan WSKT Realty juga mulai memasarkan proyek-proyek mereka, ditambah target Waskita Precast yang menargetkan pendapatan sebesar Rp 5 Trilyun dan laba Rp 500 Milyar akan membantu mencapai target.

Dengan laba tahun 2016 sebesar Rp 2 Trilyun maka EPS adalah sekitar Rp 186/saham, dengan harga sekarang Rp 1,645 maka PE nya adalah 8.8x, sedangkan PE annualized WSKT tahun ini adalah 32x dan PE TTM sebesar 22x. Dengan asumsi PE sebesar 22x saja maka seharusnya harga WSKT tahun depan adalah Rp 4092 atau 148% dari harga sekarang. Kedengarannya mustahil, tapi siapa yang tau jika keadaan ekonomi bertambah baik selama pemerintahan Jokowi mungkin kita bisa mendapatkan bull rally seperti pada pemerintahan SBY. 🙂

WSKT Negative List

Yang jadi masalah adalah pertumbuhan yang pesat akan sangat susah untuk dipertahankan dan faktor kekecewaan jika realisasinya jauh dibawah target. Menurut valuasi saya normalnya WSKT 5 tahun kedepan akan meraih laba sekitar Rp 1.6 Trilyun. Dengan target laba tahun depan Rp 2 Trilyun maka target 5 tahun kedepan langsung tercapai. Lalu jika ingin tumbuh 10% saja per tahun maka tahun 2017 harus mendapat tambahan pendapatan Rp 3 Trilyun dan tahun-tahun kedepannya akan lebih berat. Maka saya menilai recurring income seperti dari jalan tol sangat penting untuk WSKT.

Selain itu ada kemungkinan terlibat kasus korupsi, karena banyaknya proyek WSKT di dalam kementrian dan BUMN.

 

WSKT Update (1 Februari 2016)

Pendapatan dan Laba FY2015 WSKT sebesar Rp 14.1 T dan Rp 1.04 T, naik 37.9% dan 107% dari tahun 2014. WSKT mau ikut tender jalan tol Kayuagung-Palembang-Betung. Target pendapatan dan laba 2016 adalah Rp 26 T dan Rp 2 T. Sumber berita

Holding BUMN (sumber berita)

Dalam roadmap BUMN, WSKT akan mengakuisisi ADHI lalu WSKT akan diakusisi JSMR.

WSKT Update (21 April 2016)

Per 1Q2016 pendapatan naik 240% (3.5T vs 1.03T) dan laba naik 983% (130M vs 12M). Sumber

Jadwal IPO PT Waskita Beton Precast, anak usaha WSKT dipercepat dari Sep16 ke Aug16. 40% saham akan dilepas untuk menggalang dana Rp3-4Tr. Sumber

WSKT Update (18 May 2016)

Berikut performance chart big 4 emiten konstruksi BUMN dari 2014.

Performance Chart 1
Performance Chart 1

WSKT salah satu top performer diantara big 4, sejak 2014 sudah menghasilkan return sebesar 264%

Performance Chart 2
Performance Chart 2

Di 2014 sendiri, WSKT menghasilkan return sebesar 112%, hanya setengah dari yang dihasilkan PTPP.

Performance Chart 3
Performance Chart 3

2015 adalah tahun yang sulit untuk sektor konstruksi dengan BI rate yang tinggi dan rupiah yang lemah. Tapi WSKT masih bisa menghasilkan return yang positif.

Performance Chart 4
Performance Chart 4

Di 2016, WSKT menjadi top performer diantara big 4 dengan menghasilkan return hampir 60% year to date.

Beberapa berita baru terkait WSKT

SMGR Incar Saham Waskita Beton Precast

WSKT Akuisisi Kepemilikan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung

WSKT per 4 Mei PER-nya masih di sekitaran mean

Analisa perusahaan saya yang lain: 

Waskita Karya – The Integrated Construction Company

Indah Kiat Pulp & Paper – Promising or Not?

Adira Dinamika Multi Finance: Dividend Play

6 Reasons To Buy Ultrajaya (ULTJ)

Jasa Marga (JSMR): Bargain Stock

Agung Podomoro Land (APLN): Good or Bad?

Asuransi Dayin Mitra (ASDM): Continuously Growing Since 2008

Soechi Lines (SOCI): Calm Ocean Ahead

Matahari Department Store (LPPF): The Best Company Listed in IDX

 

9M 2016 Update

Pendapatan perusahaan tumbuh 88,22% dari Rp 7,44 triliun menjadi Rp 14,01 triliun. Laba bersih tumbuh 133,46% dari Rp 400 miliar menjadi Rp 934,52 miliar. Jika berasumsi pendapatan dan laba kuarter keempat 2016 sama dengan kuarter keempat 2015 maka target pendapatan Rp 20T dan laba Rp 2T belum bisa tercapai. Berikut valuasi terbaru WSKT menggunakan data per 9m 2016.

Valuasi WSKT
Valuasi WSKT

 

WSKT Update (31 Maret 2017)

Waskita Beton Precast (WSBP) sukses IPO.

Target jalan tol yang akan dikelola per 2017 adalah 1839 km, dan dua sudah beroperasi. Britama

Pendapatan FY 2016 mencapai target Rp 20T yaitu Rp 23.8 T, sedangkan net income belum mencapai target Rp 2T karena hanya mencapai Rp 1.8T.

Waskita Toll Road dijual 29% ke Taspen dan PT SMI. CNN

Perbandingan dengan perusahaan konstruksi BUMN lainnya.

comparison WSKT

Forecast pendapatan dan net income 2017 adalah Rp 35T dan 3.5T, sampai Februari 2017 sudah tercapai Rp 5.3T dan Rp 350M. Berita satu

Jika target 2017 tercapai, EPS WSKT akan berkisar di 257/saham, dengan harga saat ini Rp 2400, maka forward PER adalah 9.33x. Padahal saat ini PER WSKT adalah 19x, asumsi PER saat ini maka target harga WSKT adalah Rp 4800.

Berikut valuasi lengkap WSKT per 31 Maret 2017.

Valuasi WSKT 31-03-2017
Related Posts