Dark Light

Lagi iseng baca-baca tentang Warren Buffett (WB) terus nemu artikel menarik “What Warren Buffett’s favourite valuation ratio says about markets today”.

Disitu dijelasin bahwa indikator favorit WB yang menunjukan bursa saham suatu negara khusunya US udah overvalued adalah Market Value to GDP ratio. Artikel aslinya dari CNN.

WB berkata “The ratio has certain limitations in telling you what you need to know. Still, it is probably the best single measure of where valuations stand at any given moment. If the percentage relationship falls to the 70% or 80% area, buying stocks is likely to work very well for you. If the ratio approaches 200%–as it did in 1999 and a part of 2000–you are playing with fire”.

Karena aslinya berasal dari US, lalu ada artikel apa ini applicable di negara lain atau tidak? Dari yang saya baca, ini cukup applicable di negara lain selama pendapatan dari emiten terdaftar berasal dari dalam negeri itu sendiri. Ratio ini ga applicable di UK karena 2/3 pendapatan emiten terdaftar disana berasal dari luar negeri.

Ini perbandingan market value to gdp ratio di beberapa negara, artikelnya ditulis Oktober 2013.

Source: Gurufocus http://www.gurufocus.com/global-market-valuation.php
Source: Gurufocus http://www.gurufocus.com/global-market-valuation.php

Ada juga chart dari Business Insider dan Money Week.

Market-Cap-to-GDP-2

Kalo diliat historikalnya dari 1950-1970an bursa saham US overvalued di sekitar 0.8. Dari 1970an-1980an overvalued disekitar 0.4. Dari 1980an-1990 overvalued di sekitar 0.6. Lalu rally sampe mencapai titik tertinggi di 2000 awal. Setelah itu sampe sekarang, bursa saham US overvalued di sekitar 1-1,2.

13-12-15-MM01

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Saya mengumpulkan data market capitalization to GDP ratio Indonesia dari World Bank. Tapi karena data World Bank mungkin menggunakan dollar jadi ada perbedaan kurs, dari 2008-2015 saya input data manual, GDP diambil dari BPS (data GDP menggunakan data lama bukan yang seri 2010) dan market capitalization dari IDX. Hasilnya?

mv

Catatan: Data dari 1989-2007 diambil dari World Bank, data dari 2008-2015 diinput manual, data 2015 menggunakan market cap per 25/02/2015 dan GDP 2014.

Jika melihat historisnya, maka saat ini bursa saham Indonesia ada di kondisi overvalued. Di 1996 mencapai 40% lalu 1997 drop, 1999 mencapai lebih dari 40% lalu 2000 drop juga, 2007 mencapai hampir 50% lalu 2008 drop. Sejak 2010 mencapai kembali 50% dan setelahnya masih berada dilevel 50% itu sampe 2014. Per Februari 2015 bahkan menyentuh level 60%. Apakah ini pertanda bursa saham Indonesia akan menembus level “overvalued” baru? bukan di sekitar 40-50% lagi? atau memang sudah overvalued dan tinggal menunggu waktu untuk koreksi besar?

Ada tambahan chart dari olah data manual saya, market capitalization to GDP tetapi menggunakan harga konstan. Karena keterbatasan data, hanya dari 2008.

mv1

 

I’m not a bearish messenger. Bagi saya, selama fundamental perusahaan yang mau kita invest masih bagus, apapun kondisinya, kapanpun bisa untuk dibeli. Tapi selalu siap cash pada saat harga sahamnya drop juga hehehe.

Tambahan dari twitter @kusumok

 

Related Posts